Inilah yang saya tahu: Allah itu baik sekalipun di masa hidup yang sulit.

Jika saya mau menulis satu kisah tentang kehidupan saya di beberapa minggu belakangan ini, isinya akan tentang campuran antara cerita komedi, drama dan sakit hati. Sekalipun di tengah-tengah kekacauan ini, saya tahu bahwa Allah tetap ada bersama saya, menolong saya, dan itu cukup. Di dalam beberapa minggu belakangan ini, saya telah belajar memiliki berbelaskasihan terhadap mereka yang masa depan hidupnya tidak pasti karena situasi keadaan mereka. Saya telah belajar untuk berdoa mengeluarkan isi hati kepada Tuhan dan belajar melangkah dengan tuntunan yang Tuhan berikan. Saya telah belajar untuk percaya lebih dalam lagi dan melepaskan hal-hal yang tidak dapat saya kontrol dan untuk tidak menyerah dalam ketakutan. Saya tidak tahu masa depan saya atau masa depan orang-orang yang saya kasihi di muka bumi ini, tetapi yang saya tahu adalah tujuan akhir kami. Saya tahu surga itu nyata dan Allah adalah kasih. Fokus kepada kedua kebenaran ini sungguh-sungguh telah menolong saya untuk tidak menyerah kepada ketakutan dan telah menguatkan iman saya. Saya tahu keselamatan saya terjamin karena Yesus Kristus.

Dalam beberapa minggu ke depan ini akan sulit bagi keluarga saya, khususnya suami saya bekerja sebagai dokter di Ruang Gawat Darurat. Kami berdoa untuk setiap mereka yang berada di garis depan dalam masa pandemik ini. Kami tahu bahwa Allah ada beserta kita. Saya tahu bahwa Ia mengasihi kita semua. Ia berjanji dalam kitab Ulangan 31:6 bahwa Ia tidak akan membiarkan kita dan tidak akan meninggalkan kita. Ia memanggil kita untuk tetap kuat dan teguh dalam menghadapi apapun di hari-hari ke depan ini.

Saya tidak mau hidup yang mudah, saya mau hidup yang kudus. Jika kehancuran hati, kesakitan, dan kesulitan ini membentuk saya menjadi serupa gambaran Kristus, tidaklah apa-apa. Saya mau menjadi seperti Yesus lebih lagi dan semakin berkurang dari dunia ini. Meskipun beberapa minggu terakhir ini sangant sulit bagi kami, tetapi hari-hari itu baik. Saya telah melihat tangan Tuhan bekerja dengan cara-cara yang tertentu di dalam kehidupan saya. Saya menikmati waktu-waktu dimana kurang gangguan, kurang kegiatan, dan kurang sibuk dan memiliki waktu bersama dengan anak-anak saya untuk menikmati waktu berjalan di taman, waktu-waktu yang senggang bersama orang tua saya, dan memiliki saat yang berarti untuk dapat berbincang dengan teman-teman saya.

Saya mau masa pandemik COVID-19 ini cepat berakhir, tetapi saya tidak mau kehidupan saya kembali kepada kehidupan yang sebelumnya. Saya telah mengijinkan kesibukan kerja mencuri kehidupan saya di dalam beberapa tahun belakangan ini. Saya tahu hari-hari kehidupan saya ini terhitung dan saya mau menghabiskan waktu hidup saya dengan bijaksana. Pandemik ini telah menolong saya untuk sungguh-sungguh dapat melihat hal-hal yang penting dalam kehidupan saya dan untuk itu saya sangat bersyukur.

Angela Perritt,

Pendiri dan Direktur Love God Greatly – Texas, Amerika Serikat